Translate

18 Jul 2014

MALEFICENT : Sebuah Film Pelintiran Dongeng Putri Tidur

Tak seperti  Mirror Mirror, kemudian Snow White and the Huntsman, ada juga Hansel and Gretel : Witch Hunters, film Maleficent ini justru menjadi satu-satunya film pelintiran dongeng yang bisa nyangkut di kepala saya. Kenapa begitu?

Alasan utama saya adalah Angelina Jolie. Aktingnya bisa dibilang tanpa cela. Dengan wajah tirusnya yang semakin terlihat tirus akibat efek make-up sempurna khas Hollywood, Jolie seolah menyihir para penonton. Tarikan alisnya ketika mengawasi si kecil Aurora bermain, wajah marahnya ketika menjejakkan kakinya di istana untuk memberikan “hadiah” kepada si kecil Aurora. Ini adalah dua dari sekian banyak ekspresi Maleficent yang dimainkan dengan cerdas oleh Jolie. Hanya saya merasa perannya sebagai Maleficent yang ceria dan riang tidak begitu terlihat. Mungkin karena bagian baik dari Ibu Peri ini juga tak terlalu ditonjolkan.

Alasan kedua saya begitu menyukai film dongeng ini adalah ceritanya yang menurut saya sungguh luar biasa. Banyak kejutan-kejutan di dalamnya. Saya yang adalah seorang penggemar cerita-cerita dongeng macam Sleeping Beauty, Snow White atau Cinderella bisa dibilang sudah cukup hapal dengan lika-liku ceritanya. Tapi begitu saya duduk menonton film ini, seketika itu juga buyar semua rumus cerita dongeng yang selalu saya baca di waktu kecil. Bagaimana tidak, di buku-buku dongeng, penyihir jahatlah yang mengutuk Putri Aurora supaya dia tertidur hingga bertahun-tahun lamanya akibat tertusuk jarum pemintal. Sedangkan film ini bercerita bahwa kutukan itu berasal dari seorang penyihir baik yang sakit hati kepada ayah sang Putri. Dan ternyata si penyihir inilah yang bernama Maleficent.